Sinopsis Cerpen “CLARA ATAWA WANITA YANG DIPERKOSA”
Sinopsis Cerpen “CLARA ATAWA WANITA YANG DIPERKOSA”
Antonius Siwi DJ
Cerpen ini
ditulis tidak lama setelah kerusuhan Mei 1998 yakni tanggal 26 Juni 1998.
Cerpen ini menceritakan seorang reporter yang menjadi tokoh aku yang sedang
mendengarkan kesaksian dari seorang korban pemerkosaan bernama Clara Atawa. Clara
Atawa ialah seorang wanita keturunan
Tionghoa yang menjadi salah satu korban pemerkosaan pada saat terjadi kerusuhan
masa pada tahun 1998. Awalnya, ia hidup dalam kemewahan karena keluarganya
merupakan seorang pengusaha. Akan tetapi, pada tahun 1998, terjadi krisis
ekonomi di Indonesia. Hal ini membuat usaha keluarganya bangkrut. Ditambah
lagi, muncul gerakan pro-reformasi dan pro-pribumi yang mengakibatkan
perampokan dan pelecehan seksual terutama terhadap wanita-wanita Tionghoa. Karena
sadar akan bahaya yang mengancam keluarganya, Papa dan Mama Clara menyuruh
anak-anaknya untuk segera lari ke Hongkong atau Singapore. Clara pun segera
melaju kencang dengan BMW-nya untuk menuju Cengkarang dan nantinya terbang
menuju Hongkong atau Singapore. Ia memilih jalan tol supaya cepat sampai
tujuan. Akan tetapi, di tengah perjalanan, segerombolan laki-laki menghentikan
BMW-nya. Ia pun berhenti. Seketika, segerombolan laki-laki itu mengetahui bahwa
Clara merupakan seorang Tionghoa. Mereka dengan paksa merusak BMW,
mengobrak-abrik isi tas dan memperkosa Clara secara bergilir. Clara pingsan
pada saat ia diperkosa. Setelah sadar kembali, ia mendapati dirinya sudah
telanjang dengan luka di selangkangannya yang menandakan bahwa ia telah
diperkosa. Selain itu, mobilnya sudah terbakar dan ia mendapat sebuah pesan
dari ayahnya bahwa adik-adiknya sudah dilempar ke dalam api setelah diperkosa,
Ibunya bunuh diri setelah diperkosa dan mungkin ayahnya akan menyusul bunuh
diri juga. Ia berdiri dengan dibantu
oleh seorang Ibu tua. Penulis Cerpen, Seno Gumira Ajidarma menempatkan dirinya
sebagai seorang reporter yang hendak mencatat dan melaporkan peristiwa
pemerkosaan Clara. Di awal dan akhir cerita, penulis menggambarkan dirinya
seperti seekor anjing atau babi karena ia sendiri merasa tertarik untuk
memperkosa Clara. Hal ini menunjukkan ketidakberdayaan pemerintah dalam
melindungi dan membela rakyatnya. Itulah gambaran sifat pemerintah negara kita
Indonesia pada saat terjadi kerusuhan Mei 1998.
Commentaires
Enregistrer un commentaire